Minggu, 02 Desember 2012

Saya ini Sedang Futur

Saya ini sedang futur....
Baca qur'an enggan, nonton tv doyan baca qur'an nggak berkesan,
Nonton film malah ketagihan, update film terbaru di bioskop ngga pernah keinggalan 
saya ini sedang futur jarang baca buku dan majalah islam lagi, lebih suka BB
Saya ini sedang kalah perhatikan sikap saya yang mudah menyerah dan putus asa yang inisiatifnya lemah cuma bisa nunggu perintah yang mudah marah belum bisa ramah, yang merasa tidak dibutuhkan karena kurang mendaat perhatian 
Saya ini sedang futur, hanya bisa berkata tanpa bisa membuktikan hanya bisa berjanji tanpa usaha menepati 
Saya ini sedang futur, tak lagi pandai menjaga pandangan, kurang menjaga aurat
Saya ini sedang futur, walau takut azab, tak pernah sekali terisak malah senangnya terbahak saya ini sedang futur malas berdoa maunya pasrah tanpa usaha 
Saya ini sedang futur, berat badan saya makin berat karena ngemil dan makan yang sembarangan 
saya ini sedang futur, tak lagi pandai bersyukur sudah mulai tidak jujur senang disanjung, dikritik murung 
saya ini sedang futur, malas ngurusin keluarga,rajin menggunjing, sedikit sekali muhasabah senang sekali menggibah 

YA ..... SAYA INI SEDANG FUTUR YA ALLAH , 
DZAT YANG MAHA MEMBOLAK-BALIKAN HATI, DAN PENGLIHATAN , 
TETAPKANLAH HATIKU DIATAS AGAMAMU YA ALLAH, 
SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADA-MU DARI KELEMAHAN DAN KEMALASAN DARI SIKAP PENGECUT TUA RENTA DAN KIKIR. 
YA ALLAH, AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARI SIKSA KUBUR DAN DARI FITNAH WAKTU HIDUP ATAUPUN KETIKA MATI YA ALLAH JADIKANLAH AMALANKU ADALAH KARENA ENGKAU, JANGAN JADIKAN IA KARENA SESEORANG........
 

Senin, 30 Januari 2012

Candakah ?


Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaunan
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu
Aku tergugu, Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh Mengintip dari celah jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku...

Seakan duri merobek hati Hancurkan jiwaku
Musnahkan semua tawa dihatiku
Mengapa kau lakukan ini padaku
Canda mungkin bagimu
Tapi tahukah kamu, itu membuatku sedih
Tak pahamkah kamu begitu inginnya aku untuk bangkit
Cukup menahan rasa malu … dan aku selalu berusaha untuk menyembunyikannya.

Hatiku tak seperti baja Yang takkan hancur meski dihantam oleh ribuan batu
Aku bukanlah robot yang tak punya perasaan

Sabtu, 03 Desember 2011

Rasa yang Tersimpan


Pernah kah kau rasakan deritaku?
Ketika aku berada di dua sisi yang sama tapi berbeda

Aku selalu berusaha untuk membuka pintu
Disaat mereka ingin memasuki ruangku
Yang berniat untuk menjadi penyejuk  
Dan berniat pula untuk menjadi matahari yang ingin ku miliki
Aku pun jg selalu memberikan jamuan yg indah
Namun itu selalu seperti ombak yg ingin memperkenalkan aku dengan tangisan yang dalam

Ku ingin bukti dari rasa sayangmu
Dan tak sepantasnya pertanyaan itu keluar dr mulutmu

Dimana ku menganggap kau bisa mengayom
Dan aku selalu berharap
Kau
bisa merasakan cinta

Meskipun terkadang hanya sekejap berlalu
Saat ku menangis dalam tawamu ….

Setiap sayatan mutiara yang digumbar olehnya
Me
ntal tanpa endapan

Aku hanya bisa merawat
ruangku
Rasa ini,harus rela ku simpan lagi dalam senyumku
Rasa ingin me
lindungi
Rasa sayang

Seperti embun pagi menyapa ku,
Selalu aku ulurkan hal yang termanis dalam cinta,
Namun. ,,
Aku selalu di bodohi oleh gerhana bulan yang menutupi sayang ku,
Hingga ku tak mengenal pelangi yang aku tata rapi di dalam hampa
ku.
Aku seolah-olah tak mengenal hati yang bergemilang,

Senin, 21 November 2011

Terdiam

Terdiam dan ingin membisu
Beri PetunjukMu ...
Dengarlah jerit dalam diamku
ini menusuk di palung hati yg terdalam

Ikhlas ...
Seperti apakah ikhlas itu ya Rabb ...
terlalu dalam rupanya sehingga begitu mendendam ...
dan berbekas

Selasa, 14 Juni 2011

maaf lahir batin

Setiap memandang langit biru terselip damai di hati,
Tahukah mengapa saudaraku ?
Karena ada awan putih penyemangat nurani ...

Dikala hujan gerimis berjatuhan, justru menentramkan mata,
Tahukah mengapa saudaraku ?
Karena ada segurat pelangi menghias pelupuk jiwa

Ketika sendiri berjalan rapuh, tiba-tiba menjadi kuat berlari jauh,
Tahukah mengapa saudaraku ?
Karena ada saudara, bersama memperindah kehidupan ...

semoga tak kan berubah sampai akhir kehidupan nanti ....
Takkan indah sesuatu itu tanpa ada warna yang menghiasinya, begitupun hidup. Tiada akan indah tanpa suka dan duka yang kita ukir bersama ....

Maafkan segala hal dariku yang tlah membuatmu tak nyaman, terima kasih tak terhingga karena telah ikut serta mewarnai hidupku ....

Kamis, 09 Juni 2011

Happy Milad

Bila usia..

Dibawa masa untuk pergi

Hanya sekelip mata

Digulung shubuh.. ia pergi

Dilipat pagi.. ia berganti

Digeser siang.. ia berlalu

Dihapus senja.. ia berpacu

Didorong malam.. ia pun hilang

Bila usia..

Hanyalah titik-titik masa

Bagi sependar mimpi tuk berjaya

Melebur diri dengan visi misi membumi

Lupa akan kesementaraan hidup

Lalu lena dalam karya-karya semu

Mengejar apa.. yang berguna hanya untuk dunia

Melalai sinergi antara cahaya dunia.. dengan pendaran akhirat

Sedang hidup hanya sekejap

Khawatirnya..

Tiba-tiba terputus..

Sedang raga.. dan jiwa.. belum siap adanya

Bila usia..

Di tangan kedewasaan

Pemilik karakter-karakter kebaikan

Maka ia adalah nur

Yang merancang jembatan kebahagiaan

Dari sudut dunia

Menuju ke taman kedamaian abadi

Bila usia..

Adalah kemaknaan

Ia menebar rahmat

Ketika tangan berbuat

Ia menghasil senyum di wajah-wajah lain

Ketika lisan berucap

Ia menyejuk hati keinsanan

Ketika ia melangkah

Pada tujuannya ia diharap

Dari tempat perginya ia dirindukan

Bila usia..

Maju terus..

Maka tak kan ia memandang kita lagi

Ia tak peduli

seberapa sesal yang menghinggapi

Ia hanya memenuhi titah dari Sang Penguasa Waktu

PERGI..!!

Maka ia akan pergi

Ia pula tak mendengar rintihan

Kala taubat telah terlambat

Ia terus maju

Hingga raga kita kosong

Bila usia itu dikembalikan..

Maka kesaksian

akan datang dari setiap sel diri

Mata berkata.. Yaa Allaah.. aku melihat ini.. ini.. dan ini

Kaki berkata.. Yaa Rabb.. aku melangkah kesini.. kesini.. dan kesini

Tangan berkata.. Yaa Maalik.. aku berbuat ini.. ini.. dan ini

Semua membanjiri kita dengan kejujurannya

Dan membungkam dusta dari lubang kata bersuara

Yaa Allaah.. jadikan waktu, adalah cahaya di tangan kami. Hingga dunia hanyalah udara yang kami hirup secukupnya. Sebanyak apa yang Engkau telah tetapkan. Dan sesuai dengan sesungguh apa ia kami usahakan. Lalu ia menetap di tangan kami. Dan jadikan hati, sebagai tempat kerinduan untuk berpulang dengan keindahan. Membawa sejarah kami dengan bangga. Sukses dalam keduniaan.. dan Berhasil dalam membangun indah istana di tanah keabadian. Amiiin yaa Rabbal'aalamiin..

Baarakallaahu fiikum..

*Untukmu saudara, shahabat, dan kawan.. yang berkurang tahun hari ini..

Selasa, 24 Mei 2011

Menjaga Kondisi Hati

Hadis riwayat Aisyah ra. istri Nabi saw.:

Rasulullah saw. bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya.

Hati adalah Raja. Seluruh tubuh adalah pelaksana semua titahnya yang selalu siap untuk menerima arahannya.

Rasulullah saw bersabda: “Ketahuilah di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati berada dalam genggaman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dialah yang membolak balikkan hati kita. Namun kita harus senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki dan menjaganya serta berusaha agar tetap istiqamah dalam kebaikan.

Jika kita lalai atau kurang waspada dalam menjaganya, maka bersiap siaplah untuk kejatuhan bahkan kehancuran iman kita.

Tiga Jenis Hati

· Hati Sehat

Hati yang selamat dari hawa nafsu syahwat yang bertentangan dengan perintah Allah dan laranganNya, dan dari semua syubhat yang memanglingkan dari kebenaran. Selamat dari peribadatan dan penghambaan diri kepada selain Allah.

· Hati Sakit

Hati yang masih seimbang antara hawa nafsu dan ruhiyahnya, mudah munafik. Hati yang hidup tapi ada penyakitnya. Hati orang yang taat terhadap perintah-perintah Allah tetapi kadangkala juga berbuat maksiat, dan kadang-kadanalang salah satu di antara keduanya saling berusaha untuk mengalahkannya.

· Hati Mati

Hati yang tidak mengenal Rabbnya, tidak melakukan ibadah sesuai dengan apa yang diperintahkanNya, dicintaiNya, dan di ridhoiNya.

Hati yang tidak pernah peduli. Dan hanya sibuk untuk memuaskan dirinya.

Proses hati yang mati adalah berawal dari hati yang mengeras, membatu, tertutup dan kemudian terkunci.

Untuk menjaga kondisi hati senantiasa istiqomah berada di jalan Allah, maka hati harus bersih dari segala kotoran dan lembut dari segala kekerasan (hati). Kesibukan dan rutinitas kita yang menguras tenaga dan pikiran, serta interaksi yang terus menerus dengan masalah duniawi, jika tidak diimbangi dengan "makanan-makanan" hati, terkadang membuat hati menjadi keras, kering, lalu mati... Padahal sebagai seorang mukmin, dalam melihat berbagai macam persoalan kehidupan, haruslah dengan mata hati yang jernih.

Keadaan Fisik atau jasmani Kita penting untuk diperhatikan juga, namun tidak lantas kita melupakan kondisi hati , memperbaiki dan menjaganya juga, karena kondisi hati inilah yang jauh lebih penting. mengapa ? karena hati kita-lah yang senantiasa dilihat oleh Allah, "Ketahuilah,sesungguhnya Allah tidak memperhatikan bentuk-bentuk luar kamu. Yang Allah perhatikan adalah hati kamu." (hadits)

Oleh karena itu, menjaga dan menata hati, hendaklah menjadi prioritas penting dalam hidup ini, karena jika Hati itu ibarat sebuah besi, dia akan berkarat apabila lama tak diasah atau atau dibiarkan saja. Hati ibarat tumbuhan yang senantiasa harus selalu dirawat dan disirami agar tetap tumbuh, dan jika dibiarkan ia akan layu dan mati. Sedangkan manusia yang diberikan Hati OlehNYA akan terus dikelilingi oleh musuh dalam melakukan perjalanan sementaranya didunia. Nafsu amarah yang selalu membawa kepada kehancuran, begitu juga dengan nafsu syahwat dan syetan selalu mengiringinya dan selalu siap sedia menggodanya disetiap kesempatan.

Untuk Itulah manusia yang ingin tetap hati nya terjaga,senantiasa Berdzikir (mengingat Allah) untuk membentengi hatinya tersebut. Dzikir (mengingat Allah) dalam situasi apapun. Susah dan senang selalu menyertakan Allah di dalamnya, dan tentunya berdzikir dengan menyertakan hati kita, bukan hanya di lisan.

Sesungguhnya kita termasuk yang beruntung ketika menjaga hati kita dari"kematian hati", "Dan banyak-banyaklah mengingat Allah supaya kamu memperoleh keberuntungan." (Al Anfaal:45). Dalam ayat yang lain Allahberfirman, "Dan laki-laki dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah,Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."(Al Ahzab:35).

Dzikir adalah kehidupan bagi hati dan kelapangan dada. Dengan mengingatNYA, cukuplah Allah sebagai tempat kita mengadu dikala Sulit dan tempat berbagi saat kita Senang. Seberat apapun beban yang dipikulakan terasa ringan jika senantiasa mengingat Allah. Karena harus diyakini bahwa Allah SWT tidaklah memberikan cobaan yang berada diluar kemampuan hambaNya. Dengan membiasakan hati berzikir kepada Allah akanmembuat hati ini merasa aman dari segala bentuk kegelisahan dankejahatan makhlukNya, dan tentu saja menjadikan hati kita sebagai raja yang mengendalikan akal pikiran kita, agar mampu berpikir dan bertindak dengan menyertakan hati. dalam keadaan, duduk, berdiri atau berbaringsekalipun, Mengingat Allah tetap bisa dilakukan, "Bila seorang Mukmin"pergi" ke Pembaringan dengan MENGINGAT ALLAH, sungguh...Tempat Tidurnyamenjadi "Masjid Allah". (Hasan Bashri)

Jika kita terus mengingatNya maka hati kita akan diliputi oleh perasaan tenang karena segala yang terjadi merupakan Kehendak Allah SWT atas hambanya sedangkan kewajiban kita hanyalah menjalani segala kehendak yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya. Ingatlah selalu akan firman Allah yang artinya, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.(Ar Ra'du:28)